Selasa, 23 Agustus 2016

BAB II: Apa itu Framework?

Berlanjut dari materi sebelumnya tentang Bahasa Pemrograman, sekarang kita mulai mempelajari Framework.. Cuuss...
Nah, salah satu materi pelajaran kita adalah membuat website dinamis menggunakan framework sendiri. Untuk itu, kita harus tahu dulu apa pengertian dari framework itu sendiri. Menurut wikipedia ”Framework adalah suatu struktur konseptual dasar yang digunakan untuk memecahkan atau menangani suatu masalah kompleks.”

Jadi, singkatnya framework adalah wadah/kerangka kerja dari sebuah website yang akan kita bangun. Dengan adanya kerangka kerja tersebut, maka kita bisa lebih mempercepat waktu dalam pembuatan website sekaligus memudahkan melakukan perbaikan dari sebuah website.

Berikut beberapa contoh framework yang sering digunakan oleh banyak orang:

1. CodeIgniter

CodeIgniter merupakan aplikasi open source yang berupa framework PHP dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis dengan menggunakan PHP.

CodeIgniter memudahkan developer untuk membuat aplikasi web dengan cepat mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal. CodeIgniter dirilis pertama kali pada 28 Februari 2006. Versi stabil terakhir adalah versi 3.0.3.

2. CakePHP

CakePHP merupakan sebuah rapid development framework yang gratis dan open source untuk PHP. CakePHP adalah sebuah framework atau kerangka kerja untuk membuat aplikasi CRUD (Create, Read, Update, Delete) berbasis bahasa pemrograman PHP.

CakePHP juga menjadi salah satu framework pilihan yang memungkinkan seorang dpengembang web untuk membuat sebuah aplikasi dengan karakter pengembangan RAD (Rapid Application Development), yang memungkinkan untuk digunakan dan dikembangkan menjadi aplikasi lain yang lebih kompleks.

3. Laravel

Laravel merupakan web application framework berbasis PHP yang open source, menggunakan konsep Model–View–Controller (MVC). Laravel berada dibawah lisensi MIT License, dengan menggunakan GitHub sebagai tempat berbagi kode.

Desember 2013, Laravel menempati PHP framework terpopuler dan berada diatas PHP framework lain seperti Phalcon, Symfony2, CodeIgniter dan lainnya.

4. Phalcon

Phalcon adalah salah satu framework PHP yang populer. Perbedaan Phalcon dari framework PHP yang lainnya adalah bahwa Phalcon di implementasikan dalam bentuk PHP extension.

Phalcon menyediakan extension, sehingga tidak perlu diinstal secara manual oleh pengguna.

5. Yii Framework

Yii adalah framework PHP berbasis-komponen dan berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi web berskala besar.
Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari “Yes it is!”.

6. Zend

Zend Framework (ZF) merupakan web application framework berbasis PHP open source, berorientasi objek kerangka aplikasi web yang di implementasikan di PHP 5 dan berlisensi di bawah Lisensi New BSD.

7. PHPixie

PHPixie dimulai sebagai kerangka mikro dan secara bertahap berkembang menjadi salah satu kerangka kerja PHP FullStack paling populer, namun tetap mempertahankan kinerja tinggi. Hal ini dikarenakan arsitektur ketat yang menghindari perangkap umum seperti ketergantungan pada metode statis, lingkup global, lajang dan antipatterns lainnya, dengan demikian juga memastikan bahwa kode mudah dibaca, debug, memperluas dan tes.

Bahkan semua komponen PHPixie mengandalkan cakupan unit test penuh. Ini adalah kerangka PHP yang tidak akan pernah berdiri di jalan Anda dan memberi Anda kontrol penuh atas aliran eksekusi, mudah untuk belajar dan mudah untuk menguasai.

8. Symfony

Symfony adalah sebuah framework lengkap yang didesain untuk mengoptimalkan pengembangan aplikasi berbasis web dengan menyuguhkan beberapa fitur-fitur andalan.

Untuk pemula, Symfony mengelompokkan aturan-aturan bisnis aplikasi (business rules), lokiga server, dan tampilan presentasi. Symfony menyediakan bermacam-macam alat dan class-class yang ditujukan untuk memperpendek waktu pengembangan sebuah aplikasi web yang komplek.

Sebagai tambahan, Symfony mengotomatisasi tugas-tugas umum sehingga pengembang dapat memfokuskan diri pada spesifikasi aplikasi secara keseluruhan. Sebagai hasil akhir, dengan kelebihan-kelebihan ini berarti bahwa tidak perlu lagi menemukan (reinvent the wheel) ketika sebuah aplikasi web baru akan dibangun.


Sampai sini dulu frameworknya, Next kita lanjut BAB III tentang Apa Itu OOP..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perbedaan Sistem Informasi Eksekutif, Sistem Infromasi Manajemen, Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Pakar

Perbedaan SIE, SIM, SPK dan Sistem Pakar. Kali ini saya akan sedikit berbagi pengetahuan tentang : 1. Apa itu Sistem Informasi Ekseku...