Berlanjut dari materi sebelumnya tentang Bahasa Pemrograman, sekarang kita mulai mempelajari Framework.. Cuuss...
Nah, salah satu materi pelajaran kita adalah
membuat website dinamis menggunakan framework sendiri. Untuk itu, kita
harus tahu dulu apa pengertian dari framework itu sendiri. Menurut
wikipedia ”Framework adalah suatu struktur konseptual dasar yang
digunakan untuk memecahkan atau menangani suatu masalah kompleks.”
Jadi, singkatnya framework adalah wadah/kerangka kerja dari sebuah website yang akan kita bangun.
Dengan adanya kerangka kerja tersebut, maka kita bisa lebih mempercepat
waktu dalam pembuatan website sekaligus memudahkan melakukan perbaikan
dari sebuah website.
Berikut beberapa contoh framework yang sering digunakan oleh banyak orang:
1. CodeIgniter
CodeIgniter merupakan aplikasi open source yang berupa framework PHP dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis dengan menggunakan PHP.
CodeIgniter
memudahkan developer untuk membuat aplikasi web dengan cepat mudah
dibandingkan dengan membuatnya dari awal. CodeIgniter dirilis pertama
kali pada 28 Februari 2006. Versi stabil terakhir adalah versi 3.0.3.
2. CakePHP
CakePHP merupakan sebuah rapid development framework yang gratis dan open source untuk PHP. CakePHP adalah sebuah framework atau kerangka kerja untuk membuat aplikasi CRUD (Create, Read, Update, Delete) berbasis bahasa pemrograman PHP.
CakePHP
juga menjadi salah satu framework pilihan yang memungkinkan seorang
dpengembang web untuk membuat sebuah aplikasi dengan karakter
pengembangan RAD (Rapid Application Development), yang memungkinkan
untuk digunakan dan dikembangkan menjadi aplikasi lain yang lebih
kompleks.
3. Laravel
Laravel merupakan
web application framework berbasis PHP yang open source, menggunakan
konsep Model–View–Controller (MVC). Laravel berada dibawah lisensi MIT
License, dengan menggunakan GitHub sebagai tempat berbagi kode.
Desember
2013, Laravel menempati PHP framework terpopuler dan berada diatas PHP
framework lain seperti Phalcon, Symfony2, CodeIgniter dan lainnya.
4. Phalcon
Phalcon adalah salah satu framework PHP yang populer. Perbedaan Phalcon dari framework PHP yang lainnya adalah bahwa Phalcon di implementasikan dalam bentuk PHP extension.
Phalcon menyediakan extension, sehingga tidak perlu diinstal secara manual oleh pengguna.
5. Yii Framework
Yii adalah framework PHP berbasis-komponen dan berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi web berskala besar.
Yii
menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu
meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja
sebagai /i:/) singkatan dari “Yes it is!”.
6. Zend
Zend
Framework (ZF) merupakan web application framework berbasis PHP open
source, berorientasi objek kerangka aplikasi web yang di implementasikan
di PHP 5 dan berlisensi di bawah Lisensi New BSD.
7. PHPixie
PHPixie dimulai sebagai kerangka
mikro dan secara bertahap berkembang menjadi salah satu kerangka kerja
PHP FullStack paling populer, namun tetap mempertahankan kinerja tinggi.
Hal ini dikarenakan arsitektur ketat yang menghindari perangkap umum
seperti ketergantungan pada metode statis, lingkup global, lajang dan
antipatterns lainnya, dengan demikian juga memastikan bahwa kode mudah
dibaca, debug, memperluas dan tes.
Bahkan semua komponen
PHPixie mengandalkan cakupan unit test penuh. Ini adalah kerangka PHP
yang tidak akan pernah berdiri di jalan Anda dan memberi Anda kontrol
penuh atas aliran eksekusi, mudah untuk belajar dan mudah untuk
menguasai.
8. Symfony
Symfony adalah sebuah framework lengkap yang didesain untuk mengoptimalkan pengembangan aplikasi berbasis web dengan menyuguhkan beberapa fitur-fitur andalan.
Untuk
pemula, Symfony mengelompokkan aturan-aturan bisnis aplikasi (business
rules), lokiga server, dan tampilan presentasi. Symfony menyediakan
bermacam-macam alat dan class-class yang ditujukan untuk memperpendek
waktu pengembangan sebuah aplikasi web yang komplek.
Sebagai
tambahan, Symfony mengotomatisasi tugas-tugas umum sehingga pengembang
dapat memfokuskan diri pada spesifikasi aplikasi secara keseluruhan.
Sebagai hasil akhir, dengan kelebihan-kelebihan ini berarti bahwa tidak
perlu lagi menemukan (reinvent the wheel) ketika sebuah aplikasi web
baru akan dibangun.
Sampai sini dulu frameworknya, Next kita lanjut BAB III tentang Apa Itu OOP..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Perbedaan Sistem Informasi Eksekutif, Sistem Infromasi Manajemen, Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Pakar
Perbedaan SIE, SIM, SPK dan Sistem Pakar. Kali ini saya akan sedikit berbagi pengetahuan tentang : 1. Apa itu Sistem Informasi Ekseku...

-
Perbedaan SIE, SIM, SPK dan Sistem Pakar. Kali ini saya akan sedikit berbagi pengetahuan tentang : 1. Apa itu Sistem Informasi Ekseku...
-
Okey sob, kali ini kita akan belajar konfigurasi HSRP menggunakan CISCO Packet Tracer.. Yang pertama kita harus paham dulu apa sih ...
-
Lanjutan dari Framewor, sekaramg kita pahami apa itu OOP.. yuk langsung aja.. 1. Pengertian OOP OOP (Object Oriented Programming) adala...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar